Semula
ditemukan untuk digunakan merangsang nafsu makan. Setelah melalui
berbagai tes percobaan, tablet itu dinyatakan siap dipasarkan. Sekarang
ini diperkirakan tak kurang dari 100 ribu muda-mudi terpuruk dalam
penggunaan obat ini. Itu baru di Jerman. Belum di negara-negara di
Eropa, belum lagi di Amerika Serikat. Belum lagi di kota-kota di seluruh
dunia. Kata orang yang memuja penggunaan tablet ecstasy ini, kalau
mati dalam penggunaannya adalah mati karena kegembiraan.
Bunuh Diri Karena Ekstasi
Adalah Marcim Galinski yang baru saja minum-minum di suatu pesta umum
yang diselenggarakan seseorang. Kemudian ia menelan tablet ecstasy
sebelum pulang ke tempat tinggal bersama dengan pacarnya. Pemuda asal
Polandia yang berusia 24 tahun ini kemudian mengunci pintu ruangannya
rapat-rapat dan tidak ada orang bisa masuk.
Ia tinggal di Altona, dan memutuskan untuk bunuh diri. Ia mengambil
pedang samurai, menikam dirinya sendiri tepat pada jantungnya. Peristiwa
tersebut terjadi baru-baru ini, dan ia adalah orang ke-91 yang
melakukan hal serupa dengan latar belakang serupa pula.
Kematian karena bunuh diri setelah menggunakan obat terlarang itu di
Kota Hansa, Jerman, bukan hanya beberapa kali saja, tetapi telah sering.
Obat seolah barang permainan. Penguasa di kota-kota lain tidak membuat
catatan yang cukup mengejutkan akibat penggunaan obat ecstasy ini.
Berapa banyak korban yang melakuan bunuh diri, baik melakukan percobaan
maupun yang sampai meninggal? Jumlahnya tidak ada yang tahu secara
tepat. Mungkin perhitungannya bisa dengan melihat pada jumlah
pemakaiannya saja. Diperkirakan, hingga kini ada sekitar 60 ribu tablet
digunakan secara liar, tanpa menggunakan resep dokter.
Jumlah itu ditemukan oleh penyelidik kriminal. Penyelidik itu
mengatakan, penggunaannya mirip dengan "sifat gunung es" di lautan, yang
kelihatan hanya sepersepuluh, sedangkan yang tidak kelihatan di
bawahnya adalah bagian yang sangat besar. Ini baru yang disebut dengan
nama pengenalannya sebagai ecstasy saja. Jadi, belum lagi dari jenis
baru yang dikenal dengan nama mirip dengan LSD, dan dikatakan sebagai
"Speed". Padahal, sebenarnya tak lain dari tablet amphetamin murni, yang
mempunyai efek kerja sampai beberapa jam kemudian mempengaruhi
pemakainya.
Harga dan Pasaran Ekstasi
Akan halnya tablet yang disebut "bahan harmoni" adalah ec- stasy. Pil
ini sebagai perangsang yang memberi dorongan semangat dan menyebabkan
peregangan pada saraf otak, dan selan- jutnya menimbulkan halusinasi
ringan. Harganya tidak berbeda banyak dengan kokain, yakni 20 hingga 50
mark. Menurut para penyelidik di Berlin atau di Frankfurt, tablet ini
telah digunakan sekitar 10 ribu tablet, dan sekitar 100 ribu beredar di
seluruh Republik Federasi Jerman.
Obat ajaib ecstasy ini sebelumnya datang dari Inggris. Dipesan ke Jerman
melalui informasi radio. Dan sama dengan barang lain, dikirim melalui
Selat Dover. Bahan ini sebenarnya telah dikenal sejak tahun 1912, dan
merupakan bahan penting dalam pengobatan dengan menggunakan nama yang
agak sulit diingat, yaitu Methyldioxyn-Mthylamphetamin (MDMA). Penemunya
adalah perusahaan farmasi Ernst Merck di Darmstadt pada tahun 1914
dengan nama "tiruan minyak Sassafras-Staude". Sebagai pemegang hak
patennya, perusahaan ini kemudian dilupakan orang.
Dari Obat Perangsang nafsu Makan sampai Obat Pencari Kebenaran
Pada awalnya bahan ini disediakan orang sebagai bahan perangsang nafsu
makan, yang kemudian pada tahun 50-an orang malah lebih mengenalnya
sebagai obat "pencari kebenaran", yang dikembangkan di Angkatan Darat
AS. Olehpenyelidik insektisida, Alexander Shulgin, pada tahun 1965
ditemukan kembali sebagai MDMA tadi. Kemudian oleh para ahli
psikotherapi Amerika Serikat digunakan untuk pengobatan pasien-pasien
yang sudah parah.
Efek
yang diberikan obat ini luar biasa. Yakni, dapat menyebabkan orang,
yang biasanya tenang tercengang-cengang, menjadi penuh semangat luar
biasa. Dan ia bersedia melakukan apa saja, yang ketika dalam keadaan
biasa sukar dipercaya bisa dilakukannya. Bahan inilah yang terdapat
dalam obat ini, yang membedakannya dengan obat penenang atau perangsang
lainnya.
Bahan ini sering disebut "penisilin untuk jiwa", mengingat menjadi bahan
pengantar pada serotonin dalam cairan otak dan dapat pula berfungsi
sebagai tablet "Prozac" yang berfungsi sebagai antidepresif. Tapi akan
berakibat buruk kalau dicampur dengan bahan alkohol, sehingga dapat
membuat penggunanya kecanduan dan mengulangi lagi memakainya.
Efek Menakutkan Untuk Otak Si Pemakai
Setelah dilakukan percobaan pada tikus dan kera, masih saja ditemukan
akibatnya berupa kelainan pada otak yang sangat menakutkan. Karena itu,
pada 1958, penggunaan MDMA dilarang di Amerika Serikat . Pada tahun
berikutnya, bahan ini sampai di Jerman, digunakan untuk pembius, dan
diberi nama "Index".
Polisi jarang berhasil menemukan dalam jumlah besar per- dagangan bahan
obat kimia ini. Sebagai barang dagangan, polisi memang pernah
menggaruknya di Amsterdam pada 1989. Ketika itu, dengan bantuan
penyelidik (detektif) dari Jerman, mereka ber- hasil menyita 90 ribu
tablet ecstasy. Obat ini merupakan hasil produksi sebuah perusahaan
farmasi besar, yang diproduksi di daerah Baden, melalui rumah-rumah
tertentu.
Ekstasi dari Belanda dan Polandia
Berserak hampir ke seluruh dunia, dewasa ini tablet "gila" ini datang
dari Belanda atau Polandia, dibuat di laboratorium gelap. Limbah
pembuatan obat tersebut mencemari lingkungan. Berbagai campuran bahan
kimia itu berbahaya bagi penduduk setempat. Produknya, yang disebut
"Cock-tali" itu, dipertajam lagi dengan menggunakan "Speed" atau
kofeine, sehingga memberi hasil yang luar biasa. Bahkan para pengedarnya
tidak tahu seberapa jauh kenikmatan yang didatangkan obat ini.
Di Negeri Balanda, meski penjualan bahan ecstasy dilarang, polisi dan
hakim masih tetap menahan diri untuk mengadakan kampanye anti-penggunaan
bahan ini, dan mengadakan pengetesan apakah obat ini benar berbahaya.
Mungkin mereka ingin suatu bukti yang sangat meyakinkan sebelum
ditindak secara tegas dan tuntas.
Dengan menerima bayaran 2,5 gulden, seorang pemuda dapat men- coba
apakah pil ini berbahaya atau tidak. Juga, dengan demikian, dapat
diketahui dampak terhadap lingkungan. "Jika MDMA dibutuhkan lagi, kita
harus bertanggung jawab sampai seberapa jauh obat ini aman untuk
digunakan," kata Ernst From- berg, dari Kementerian Kesehatan Belanda.
Demikian juga dengan Margarethe Nimsch, kepala yang membidangi bagian
kesehatan di Frankfurt. Dalam ceramahnya tentang penggunaan bahan
campuran kimia yang telah menjadi obat ecstasy itu, ia minta supaya
benar-benar dilakukan lagi tes, yang hasilnya lebih meyakinkan bahwa
penggunaannya tidak sampai menghancurkan generasi muda.
Di Inggris, 20 orang telah meninggal akibat menelan ecstasy. Kebanyakan
mereka mati setelah sebelumnya teler berat karena penggunaan ecstasy.
Ternyata obat itu telah bekerja ketika mereka melakukan tarian ajojing
nonstop selama berjam-jam, sampai kemudian terlihat tanda-tanda kelainan
muncul pada fisik mereka.
Ahli MDMA dari Inggris, Nicholas Saunders, telah melakukan sendiri
percobaan pada dirinya. Ia merasa tidak terjadi perubahan yang luar
biasa. Ini dijelaskannya dalam bukunya yang baru, Ecstasy, penerbit
Ricci Bilger, Zurich, Swiss. Antara lain ia mengatakan, "Saya ini
manusia penyelidik. Melalui peng- gunaan MDMA, kehidupan dapat
diperlihatkan kembali. Saya melihat dengan cara yang lain, hidup ini
penuh kesedihan jika segera menjadi runtuh." Sinting.